Matahari Yang Tidak Mungkin Jatuh, Runtuhnya Dinasti Xia

Tahun 1730 BCE, raja Jie dari dinasti Xia marah akibat upeti yang dipersembahkan oleh adipati/raja muda setempat bernama Youshi terlalu sedikit. Raja Jie lalu memerintahkan pasukan kerajaan untuk menghukumnya. Youshi yang sadar pasukannya tidak mungkin menandingi pasukan kerajaan menyerahkan putrinya sendiri yang bernama Meixi dan berbagai perhiasan berharga untuk meredakan kemarahan raja Jie. Sebelumnya, Mei Xi dititipkan pesan oleh ayahnya agar mencari cara untuk menghasut rakyat melawan raja Jie.

 

Raja Jie sangat menyukai kecantikan Mei Xi dan menjadikannya sebagai selir kesayangan lalu melimpahinya dengan berbagai kemewahan. Mei Xi segera menjalankan rencana ayahnya dengan mengatakan bahwa dia tidak mungkin tinggal di istana kecil yang jelek. Sang raja lalu memerintahkan pembangunan sebuah istana besar dan mewah untuk memenuhi permintaan Mei Xi.

 

Pembangunan istana ini membawa penderitaan dan kesengsaraan bagi banyak rakyat jelata. Setelah selesai, raja Jie berkomentar bahwa istana baru itu tampak miring, karenanya dia menamakannya sebagai “istana miring”. Istana baru ini sangat mewah, ruangannya dihiasi berbagai permata, batu giok dan gading, tempat tidurnya diukir dari batu giok yang sangat besar.

 

Kemudian raja Jie dan Mei Xi pindah ke istana baru, setiap hari bersenang-senang. Untuk itu Mei Xi menghasut raja Xie agar menambah 3000 penyanyi dan penari untuk menghibur. Tentu saja 3000 penyanyi dan penari itu direkrut secara paksa dari rakyat jelata. Tidak hanya itu, raja Jie juga memerintahkan pejabat-pejabatnya untuk membangun sebuah kolam / danau buatan yang berisi anggur, di sekelilingnya ditanami pepohonan dan tanaman lainnya. Di pohon-pohon tersebut digantungkan daging yang telah diawetkan (seperti dendeng). Karenanya, terciptalah ungkapan “kolam anggur dan pohon daging”. Setiap hari kaisar Jie dan Mei Xi berpesiar dengan perahu mewah di kolam/danau buatan tersebut, menikmati kolam anggur dan pohon daging sambil dihibur dengan 3000 penari dan penyanyi yang mengelilingi kolam / danau buatan itu.

 

Setelah beberapa lama, Mei Xi bosan dengan nyanyian dan tarian dan tampat murung. Raja Xie yang mencoba membujuknya untuk berpesiar di kolam anggur pohon daging tanpa sengaja menarik dan mengoyakkan lengan baju sutra Mei Xi. Suara koyakan sutra membuat Mei Xi senang, ia lalu meminta raja Xie mengoyakkan lebih banyak kain sutra lagi.

 

Taishi, seorang pejabat senior, bersama bawahannya, Zhong Gu mencoba menasihati perilaku raja Jie yang tidak masuk akal. Namun raja Jie tidak menggubrisnya. Karena kecewa mereka lalu pindah mengungsi ke negara bagian Shang.

 

Berikutnya, giliran pejabat senior Guan Longfeng masuk istana untuk memberikan nasihat sambil membawa sebuah lukisan kuno. Ketika menghadap, raja Jie kemudian menanyakan perihal benda yang dibawa Guan Longfeng. Ia menjelaskan bahwa benda itu adalah sebuah lukisan kuno. Di dalamnya digambarkan bagaimana nenek moyang raja Xie, raja Yu membangun dinasti Xia. Raja Yu menderita bersama rakyat selama 13 tahun untuk membuat sistem pengairan guna mengatasi banjir yang sering terjadi di Tiongkok. Selama raja Yu memerintah, dia selalu hidup sederhana. Mendengarkan penjelasan ini, raja Jie malu dan marah. Dia lalu memerintahkan agar lukisan kuno itu dibakar. Guan Longfeng yang setia berusaha menyelamatkan lukisan itu dan menolak perintah raja Jie, akhirnya dia dihukum mati (dipenggal). Sesaat sebelum dihukum, Guan Longfeng masih sempat berusaha memberikan nasehat, namun tetap tidak dipedulikan.

 

Raja Jie kemudian menerima dua selir baru yang menurutnya lebih cantik dari Mei Xi. Dia lalu memerintahkan para pejabatnya untuk membangun dua istana miring yang baru dan lebih mewah untuk kedua selir barunya, namun para pejabat menjawab bahwa dana yang dimiliki keuangan kerajaan sudah tidak sanggup lagi untuk membangun kedua istana baru itu. Mendengar itu, raja Jie bermaksud mengirimkan pasukan untuk menaklukkan dan merampok negara bagian Shang yang kaya.

 

Akan tetapi, pasukan kerajaan juga tidak mempunyai sumber daya lagi untuk mewujudkan keinginan raja Jie. Semua sumber daya negara telah habis dihambur-hamburkan oleh raja Jie dan Mei Xi.

 

 

Zhao Liang, seorang pejabat yang licik kemudian menawarkan sebuah ide “memancing harimau turun gunung” kepada raja Jie yang langsung disetujui. Zhao Liang lalu berangkat ke negara bagian Shang sebagai duta negara untuk mengundang raja muda negara bagian Shang, Cheng Tang, datang ke istana Xia dengan alasan raja Jie ingin membahas urusan negara dengan raja muda Cheng Tang. Setibanya Cheng Tang di Xia, dia langsung ditahan di penjara.

 

Para pejabat Shang lalu mengumpulkan banyak upeti perhiasan dan wanita cantik untuk menebus raja muda Shang. Gembira atas upeti baru itu, raja Jie kemudian mengibaratkan dirinya seperti matahari di langit yang tidak pernah/mungkin jatuh. Karenanya, muncul ungkapan “matahari yang tidak mungkin jatuh”.

 

Setelah bebas dari penjara, raja muda Cheng Tang berusaha keras memakmurkan negara, mengembangkan produksi pertanian dan menunjuk orang-orang berdasarkan jasa dan bakat mereka. Ia lalu mengangkat seorang bijaksana dari klan Youxin bernama Yi Yin. Dia lalu memanggil Yi Yin untuk berdiskusi. Dalam diskusi tersebut, Cheng Tang memuji kebijaksaan dan ketajaman politik Yi Yin, lalu ia meminta Yi Yin membujuk raja Jie untuk meninggalkan cara-caranya yang jahat. Untuk itu Yi Yin segera berangkat ke Xia. Namun tak lama kemudian, Yi Yin sudah kembali. Raja muda Cheng Tang yang heran bertanya kepada Yi Yin mengapa ia cepat sekali kembali. Yi Yin lalu menjawab bahwa dia sudah mengamati raja Jie dari dekat dan menurutnya bahwa raja Jie sudah tidak dapat diperbaiki lagi. Dia lalu menyarankan agar raja muda Cheng Tang mengerahkan segala sumber daya untuk menggulingkan dinasti Xia.

 

Menuruti saran Yi Yin, Cheng Tang lalu mempersiapkan segalanya. Setelah semuanya dipersiapkan, dia lalu melancarkan pemberontakan yang didukung oleh mayoritas rakyat dan tentara. Pemberontakannya berhasil, dalam perang penentuan di daerah Mingtiao, pasukan Xia akhirnya kalah. Raja Jie kemudian ditangkap dan dipenjara di Nanchao. Tiga tahun kemudian dia wafat. Dengan itu, berakhirlah dinasti Xia dan dinasti Shang bangkit. Matahari palsu itu akhirnya jatuh juga.

 

disarikan dari berbagai sumber di internet dan buku Infamous Chinese
Emperors, karya Tian Hengyu
From: “Hendri Irawan”
Date: Thu Nov 17, 2005 3:19 pm
http://groups.yahoo.com/group/budaya_tionghua/message/15471

Posted in Uncategorized | Leave a comment

PUPUH SUNDA

Pupuh Sunda

Kumpulan 17 Pupuh Sunda.
Asmarandana

Laras: Salendro
Watek: silih asih silih pikanyaah atawa mepelingan.
1 Pada := 7 padalisan.

Pupuh 1: Asmarandana

Eling eling mangka eling ( 8 engang – vokal i / E-ling-e-ling-
mang-ka-e-ling (jumlah 8), ling panungtung vokalna i)
rumingkang di bumi alam( 8 – a )
darma wawayangan bae ( 8 – e )
raga taya pangawasa ( 8 – a )
lamun kasasar lampah ( 7 – a )
nafsu nu matak kaduhung ( 8 – u )
badan anu katempuhan ( 8 – a )

Panambih:

Eling-eling masing eling
Di dunya urang ngumbara
Laku lampah nu utama
Asih ka papada jalma
Ucap tekad reujeung lampah
Tingkah polah sing merenah
Runtut rukun sauyunan
Hirup jucung panggih jeung kamulyaan

——————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004

Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Balakbak

Watek: pikaseurieun.
1 pada := 3 padalisan.

Pupuh 2: Balakbak

Aya warung sisi jalan rame pisan – Citameng(15-e)
Awewena luas luis geulis pisan – ngagoreng (15-e)
Lalakina lalakina los ka pipir nyoo monyet – nyanggereng (19-e).

Panambih:

Aya warung sisi jalan
Rame pisan ku nu jajan
Tihothat nu ngaladangan
Nu jarajan sukan-sukan

————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004
Dangdanggula

Pupuh 3: Dangdanggula

Mega beureum surupna geus burit
Ngalanglayung panas pipikiran
Cikur jangkung jahe koneng
Naha teu palay tepung
Sim abdi mah ngabeunying leutik
Ari ras cimataan
Gedong tengah laut
Ulah kapalang nya bela
Paripaos gunting pameulahan gambir
Kacipta salamina

Panambih:

Hiji basa, hiji bangsa
Basa bangsa, Indonesia
Hiji bangsa, hiji nusa
Nusa tunggal, Nusantara
Seler-seler, suku bangsa
Di wewengkon, mana-mana
Sakasuka, sakaduka
Wujud bangsa, Indonesia

——————————-
Laras: Pelog, Sorog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 26 Agustus 2004

Sumber:
[www.angeltowns3.@]
Durma

Pupuh 4: Durma:

Moal ngejat sanajan ukur satapak
Geus dipasti ku jangji
Mun tacan laksana
Numpes musuh sarakah
Heunteu niat seja balik
Najan palastra
Mati di medan jurit

Panambih:

Di mamana si penjajah
Pada amarah marudah
Manan kapok anggur gawok
Najan dituyuk diragut
Nagri sadayana
Umumna ngabela
Nyempad rosa, pulitik penjajah
Tapi nu ngajajah
Teu pasrah, teu sadrah
Terus meres, ngahina ngarinah

———————
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004

Sumber:
[www.angeltowns3.@]

Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 08:59 ku jamparing.
Gambuh

Watek: bingung, samar polah atawa tambuh laku.
1 Pada := 5 padalisan.

Pupuh 5: Gambuh

Ngahuleng banget bingung ( 7 – u )
henteu terang ka mana ngajugjug ( 10 – u )
turug turug harita teh enggeus burit ( 12 – i )
panon poe geus rek surup ( 8 – u )
keueung sieun aya meong ( 8 – o )

Ngahuleng banget bingung
Heunteu terang kamana nya indit
Turug-turug harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun, aya meong

Panambih:

Hulang-huleng, hulang-huleng
Ngahuleng ngaraga meneng
Hate ratug, tutunggulan
Heunteu terang, kaler-kidul
Turug-turug, turug-turug
Harita teh, enggeus burit
Panonpoe geus rek surup
Keueung sieun aya meong

———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan
Titimangsa: 27 Agustus 2004

Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Gurisa

Kaping: 18.07.2003 13:58

Watek: pangangguran, lulucon atawa tamba kesel.
1 Pada := 8 Padalisan.

Pupuh 6: Gurisa

Hayang teuing geura beurang ( 8 – a )
geus beurang rek ka Sumedang ( 8 – a )
nagih anu boga hutang (8 – a )
mun meunang rek meuli soang ( 8 – a )
tapi najan henteu meunang ( 8 – a )
teu rek buru buru mulang ( 8 – a )
rek tuluy guguru nembang ( 8 – a )
jeung diajar nabeuh gambang ( 8 – a)

Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang

Panambih:

Hayang teuing geura beurang
Geus beurang rek ka Sumedang
Nagih ka nu boga hutang
Mun meunang rek meuli soang
Tapi najan henteu meunang
Mo rek buru-buru mulang
Rek terus guguru nembang
Jeung diajar nabeuh gambang

———————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004

Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]

Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:03 ku jamparing.
Juru Demung

Pupuh 7: Jurudemung

Mungguh nu hirup di dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti panggih
Jeung dua rupa perkara
Senang paselang jeung bingung

Panambih:

Mungguh hirup di alam dunya
Ku kersaning anu agung
Geus pinasti bakal panggih
Suka bungah jeung kasedih
Dua rupa nu tumiba
Sakabeh jalma di dunya
Senang patumbu jeung bingung
Eta geus tangtu kasorang

—————————-
Laras: Pelog Liwu
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 3 September 2004
Kinanti

Laras: Pelog/Salendro
Watekna: miharep atawa prihatin.
1 Pada := 6 Padalisan

kembang ros ku matak lucu ( 8 – u )
nya alus rupa nya seungit ( 8 – i )
henteu aya papadana ( 8 – a )
ratuning kembang sajati ( 8 – i )
papaes di patamanan ( 8 – a )
seungit manis ngadalingding ( 8 – i )

Pupuh 8: Kinanti

Budak leutik bisa ngapung
Babaku ngapungna peuting
Nguriling kakalayangan
Neangan nu amis-amis
Sarupaning bungbuahan
Naon bae nu kapanggih

Panambih:

Ari beurang ngagarantung
Pinuh dina dahan kai
Disarada patembalan
Nu kitu naon ngaranna

————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 3 September 2004
Ladrang

Pupuh 17: Ladrang

Aya hiji rupa sato leutik
Engkang-engkang, engkang-engkang
Sok luluncatan di cai
Ari bangun arek sarupa jeung lancah

Panambih:

Coba teguh masing telik
Eta gambar sidik-sidik
Sato naon kitu wanda
Reujeung dimana ayana

————————-
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004

Sumber:
[www.angeltowns3.@]
Lambang

Watek: banyol atawa pikaseurieun.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.

Pupuh 9: Lambang

Nawu kubang sisi tegal ( 8 – a )
nyair bogo meunang kadal ( 8 – a )
atuh teu payu dijual ( 8 – a )
rek didahar da teu halal ( 8 – a )

Panambih:

Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal

Nawu kubang sisi tegal
Nyiar bogo meunang kadal
Meunang kadal
Atuh teu payu dijual
Rek didahar da teu halal
Da teu halal

Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.com)
Titimangsa: 4 September 2004
Magatru

Pupuh 10: Magatru

Majalaya, Ciparay, Banjaran, Bandung
Kopo reujeung Cisondari, Cicalengka, Ujung Berung
Rajamandala, Cimahi
Leles, Limbangan, Tarogong

Panambih:

Sukuna pakepit tilu
Panonna opat harerang
Leumpangna semu nu lesu
Ngalengkah teu bisa gancang

————————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 4 September 2004
Maskumambang

Dikintun: koryati (202.51.230.139)
Kaping: 17.02.2004 09:52

Pupuh : Maskumambang

Duh manusa mana kaniaya teuing
teu aya rasrasan
abong ka mahluk nu laip
nyiksa henteu jeung aturan

Hulu abdi karaosna langkung nyeri
tulang asa bejad
tanduk mah pon kitu deui
taya raoskeuneunnana

Na dikinten abdi mo ngarasa nyeri
pedah kabisan
tapi yaktosna mah abdi
ngan bakating kumawula

Oge margi anjeun rupina ka abdi
miwarang jeung maksa
buktina disina jurit
kalawan jeung dihatean

Pileuleuyan dunya pisah sareng abdi
moal bisa panjang
abdi ningal bumi langit
rek mulang ka kalanggengan

jst.
Mijil

Pupuh 12: Mijil

Mesat ngapung putra Sang Arimbi
Jeung mega geus awor
Beuki lila beuki luhur bae
Larak-lirik ninggali ka bumi
Milari sang rai
Pangeran Bimanyu

Panambih:

Aduh Gusti nu Kawasa
Jisim abdi ageung dosa
Pangna abdi gering nangtung
Reh ka sepuh wantun nundung

———————-
Laras: Pelog
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 10 September 2004

Sumber:
[www.angeltowns3.@]
Pangkur

Watek: nafsu, lumampah atawa sadia rek perang.
Unggal Pada diwangun kutujuh Padalisan.
———-

Pupuh 13: Pangkur

Seja nyaba ngalalana ( 8 – a )
ngitung lembur ngajajah milang kori ( 12 – i )
henteu puguh nu dijugjug ( 8 – u )
balik paman sadaya ( 7 – a )
nu ti mana tiluan semu rarusuh ( 12 – u )
Lurah Begal ngawalonan ( 8 – a )
“Aing ngaran Jayapati”( 8 – i )

Panambih:

Euleuh itu budak gembul
Awak gembru bayuhyuh gawena kedul
Ukur heuay jeung nundutan
Ka sakola unggal poe kabeurangan
He barudak tong nurutan
Ka nu gembul kokomoan
Bisi kedul jeung ogoan
Awal akhir katempuhan

————————-
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004

Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]
Pucung

Watekna piwuruk, wawaran, atawa mepelingan.
Unggal Pada diwangun ku opat Padalisan.
———

Pupuh 14: Pucung

Estu untung nu bisa mupunjung indung ( 12 – u )
jeung nyenangkeun bapa ( 6 – a )
tanda yen bagjana gede ( 8 – e )
hitup mulus kaseundeuhan ku berekah ( 12 – a )

Lutung buntung luncat kana tunggul gintung
Monyet loreng leupas
luncat kana pager dengdek
Bajing kuning jaralang belang buntutna

Panambih:

Hayu batur urang diajar sing suhud
Ulah lalawora bisi engke henteu naek
Batur seuri urang sumegruk nalangsa

————————
Laras: Salendro
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004

Sumber:
[geocities.@]
[lssitb.f2o.org]

Parantos diedit 1 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:27 ku jamparing.
Sinom

Watekna gumbira.
Unggal Pada diwangun ku salapan Padalisan.

Contona :
Di wetan fajar balebat ( 8 – a )
panon poe arek bijil ( 8 – i )
sinarna ruhay burahay ( 8 – a )
kingkilaban beureum kuning ( 8 – i )
campur wungu saeutik ( 7 – i )
kaselapan semu biru ( 8 – u )
tanda Batara Surya ( 7 – a )
bade lumungsur ka bumi ( 8 – a )
murub mubyar langit sarwa hurung herang ( 12 – a )

Pupuh 15: Sinom

Warna-warna lauk empang
Aya nu sami jeung pingping
Pagulung patumpang-tumpang
Ratna Rengganis ninggali
Warnaning lauk cai
Lalawak pating suruwuk
Sepat pating karocepat
Julung-julung ngajalingjing
Sisi balong balingbing, sisi balungbang

Panambih:

Harta pada nareangan
Harti pada narabahan
Harta harti sarwa guna
Pada bisa mere bukti
Bisa hasil sapaneja
Sok nyumponan cita-cita
Harta harti song mangpaat
Dapon diraksa taliti

———————-
Laras: Madenda
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004

Sumber:
[geocities.@]
[www.angeltowns3.@]

Parantos diedit 2 kali. Editan pamungkas dina 13.10.04 09:30 ku jamparing.
Wirangrong

Pupuh 16: Wirangrong

Barudak mangka ngalarti
Ulah rek kadalon-dalon
Enggon-enggon nungtut elmu
Mangka getol mangka tigin
Pibekeleun sarerea
Modal bakti ka nagara

Panambih:

He barudak mangka ngarti
Ulah rek kadalon-dalon
Nungtut elmu jeung pangarti
Masing rajin soson-soson
Pibekeleun hirup tandang
Modal bakti ka nagara
Lemah cai anu urang
Perlu dijaga dibela

——————————
Laras:
Vokal: Seniman/wati RRI Bandung
Sumber: Dokumen RRI Bandung
Encryptor: Ki Hasan (khs579@yahoo.@#$%&)
Titimangsa: 11 September 2004

source : http://ridwanfjr.multiply.com/journal/item/2/17_Pupuh_sunda

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Hello world!

Welcome to WordPress.com. After you read this, you should delete and write your own post, with a new title above. Or hit Add New on the left (of the admin dashboard) to start a fresh post.

Here are some suggestions for your first post.

  1. You can find new ideas for what to blog about by reading the Daily Post.
  2. Add PressThis to your browser. It creates a new blog post for you about any interesting  page you read on the web.
  3. Make some changes to this page, and then hit preview on the right. You can always preview any post or edit it before you share it to the world.
Posted in Uncategorized | 1 Comment